Fithriyah Binti 'Ibad Abdurrahman

Senin, 30 Januari 2012

Sebatas Inginku (2)

Wah luar biasa sekali sekolah ini, sangat mewah. Baru kali ini aku melihat sekolah sangat bagus seperti ini. Parkiran yang luas, air mancur yang indah, taman dengan kursi yang unik di pinggirannya. Toiletnya seperti toilet hotel di acara-acara televisi yang biasa aku dan anak-anak panti lihat. Asri sekali sekolah ini, terawat tumbuhan-tumbuhan yang menghiasinya. Wah, pasti mereka yang sekolah di sini anak-anak gedongan. Sangat bersih dan indah. Aku pikir anak gedongan itu manja dan tidak peduli dengan lingkungan, ternyata mereka cukup rajin.

Aku menyerong ke koridor samping, dan kemudian.. “Loh?Kok?” Ternyata sekitar delapan pekerja bersih-bersih sedang beristirahat di situ.” Tidak terpikir olehku sebelumnya bahwa sekolah ini mempunyai banyak pekerja bersih-bersih yang sangat banyak, penilaianku salah.

“Hmm, apa ini? Tulisan jepang! Tulisaan macam apa ini? Keriting-keriting enggak karuan. Hebat sekali sekolah ini, belajar Bahasa Jepang dan bisa baca huruf seperti mie ini. Luar biasa sekali mereka, sampai-sampai ilmu di buang-buang begini.” Aku sibuk menerka-nerka apa arti tulisan yang terkandung di dalamnya.

“Bil, dari mana aja kamu? Aku cari-cari taunya ada di sini. Di panggil pak guru tuh, katanya sebentar lagi pengumuman pemenang.” Kata Arifin yang tiba-tiba dating mengejutkanku.

“Aku iseng-iseng memutari sekolah ini, dan ibu Hana bilang beliau akan datang ke sini bersama anak panti lainnya. Entahlah, mereka antusias dengan pengumuman lomba olimpiade ini. Padahal aku khawatir mereka kecewa kalau aku tidak jadi juaranya.” Kataku

“Ah, kamu pasti menang, kamu kan master di sekolah kita.” Tutur Arifin meyakinkan aku.

“Kamu berlebihan menilaiku Fin. Bu Hana di mana ya?”

“Nanti juga ketemu. Ke pak guru yuk! Beliau mencarimu dari tadi!” Ajak Arifin menarik tubuhku.


#Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar