Fithriyah Binti 'Ibad Abdurrahman

Kamis, 29 Maret 2012

Blended Learning Methode

A. Konsep Pembelajaran Berbasis Blended Learning.

Secara etimologi istilah blended Learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan Learning. Kata blend berarti “campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006: 236). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Pada blended learning terdapat pembelajaran berbasis komputer yang berisikan pembelajaran online. Dalam pembelajaran online terdapat pembelajaran berbasis internet yang di dalamnya ada pembelajaran berbasis web.

Jika dikaji secara terminologis maka blended learning menekakankan pada penggunaan internet seperti pendapat Rosenberg (2001) yang menekankan bahwa blended learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Campbell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakikat blendedlearning, termasuk untuk pendidikan guru.

Sejarah pembelajaran berbasis blended learning dimulai sejak ditemukannya komputer, walaupun sebelum itu juga sudah terjadi adanya kombinasi (blended). Awal terjadinya pembelajara sekedar adanya tatap muka dan interaksi antara guru dan siswa, tetapi setelah ditemukan mesin cetak maka guru memanfaatkan media cetak. Pada saat ditemukan media audio visual, sumber belajar dalam pembelajaran mengkombinasi antara guru dan siswa, media cetak, dan audio visual. Namun terminologi blended learning muncul setelah berkembangkanya teknologi informasi sehingga sumber dapat diakses oleh siswa secara offline maupun online.

Pembelajaran berbasis blended learning merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang lebih besar dalam berinteraksi antar manusia dalam lingkungan belajar yang beragam.Penggunaan metode ini dapat membuka peluang kepada guru dan siswa untuk berinteraksikarena komunikasi dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain itu adanya peluang yang memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dan guru dalam satu waktu maupun tidak dalam satu waktu, kemudian memungkinkan juga belajar dalam tempat yang berbeda dan lokasinya berjauhan satu sama lain.

Tujuan dari blended learning adalah :

· Membantu siswa untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar;

· Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan siswa serta untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang;

· Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi siswa, dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan para siswa dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama siswa memiliki akses internet.

Peran guru dalam pembelajaran berbasis blended learning sangat penting dalam mengelola pembelajaran dan yang pasti guru harus melek informasi. Di samping memiliki keterampilan mengajar dalam menyampaikan isi pembelajaran tatap muka, guru juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan sumber belajar berbasis komputer (Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint) dan keterampilan untuk mengakses internet, kemudian dapat menggabungkan dua atau lebih metode pembelajaran tersebut. Seorang guru dapat memulai pembelajaran dengan tatap muka kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran berbasis komputer offline dan pembelajaran secara online. Kombinasi pembelajaran juga dapat diterapkan pada integrasi online menggunakan komputer di kelas, dan pembelajaran tatap muka di kelas. Peran guru sangat penting karena hal ini memerlukan proses transformasi pengetahuan dan blended learning sebagai alat.

Kerja sama guru dan siswa tidak dibatasi dengan keterbatasan jam tatap muka di sekolah. Beban guru untuk mengajar lebih ringan karena siswa bisa belajar mandiri lebih banyak, lebih panjang waktunya karena siswa terintegrasi dalam jejaring online.Walaupun misalnya saja berada di dua negara berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time. Apapun namanya, model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi IT lewat media video conference, phone conference, atau chatting online

Perbedaan pembelajaran tradisional dengan blended learning yaitu kelas tradisional, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada semua siswanya. Sedangkan di dalam blended learning fokus utamanya adalah siswa. Siswa mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran Blended learning akan menuntut siswamemainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Siswa membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran guru dalam arti sebenarnya, Internet akan menjadi suplemen dan komplemen untuk sumberbelajar yang penting di dunia.

Karakterisistik Blended Learning :

· Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam

· Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.

· Guru dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung

· Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.

Jika digambarkan dalam diagram setidaknya terdapat dua bagian penting yang membentuk metode blended, yaitu pembelajaran tatap muka, dan pembelajaran online.

Menurut Jared M. Carmen, Preseident Aglint Learning, menyebutkan bagaimana cara mengembangkan Blended Learning dalam lima kunci sukses. Adapun kelima kunci tersebut yaitu:

1. Live Event/Face to face, yaitu pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama (classroom) ataupun waktu sama tapi tempat berbeda. Bagi beberapa orang tertentu, pola pembelajaran langsung seperti ini masih menjadi pola utama. Namun demikian, pola pembelajaran langsung inipun perlu didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan sesuai kebutuhan.

2.Self-Paced Learning, yaitu pembelajaran konvensional dikombinasikan dengan pembelajaran mandiri yang memungkinkan peserta didik belajar kapan saja, di mana saja dengan menggunakan berbagai konten (bahan belajar) yang dirancang khusus untuk belajar mandiri baik yang bersifat text-basedmaupun multimedia-based(video, animasi, simulasi, gambar, audio, atau kombinasi dari kesemuanya). Bahan belajar tersebut, dalam konteks saat ini dapat dikirim secara online (via web maupun via mobile dovice dalam bentuk: streaming audio, streaming video, e-book, dsb) maupun offline/manual (CD, cetak, dan lain sebagainya).

3.Collaboration, yaitu pembelajaran dilakukan baik dengan kolaborasi antar pendidik, maupun kolaborasi antar peserta didik yang kedua-duanya bisa lintas sekolah. Dengan demikian, perancang blended learning harus meramu bentuk-bentuk kolaborasi, baik kolaborasi antar peserta didik atau kolaborasi antara peserta didik dan pendidik melalui piranti komunikasi yang memungkinkan seperti chatroom, forum diskusi, email, website/webblog, mobile phone. Tentu saja kolaborasi diarahkan untuk terjadinya konstruksi pengetahuan dan keterampilan melalui proses sosial atau interaksi sosial dengan orang lain, bisa untuk pendalaman materi, problem solving, project-based learning, dan lain sebagainya.

4. Assessment. Dalam proses pembelajaran, tentu tidak boleh dilupakan bagaimana cara untuk mengukur keberhasilan belajar (teknik assessment). Dalam blended learning, perancang harus mampu meramu kombinasi jenis assessmen baik yang bersifat tes maupun non-tes, atau tes yang lebih bersifat otentik (authentic assessment/portfolio) dalam bentuk project, produk dan lain-lain. Di samping itu, juga perlu mempertimbangkan antara bentuk-bentuk online assessment dan offline assessment, sehingga memberikan kemudahan dan fleksibilitas siswa mengikuti atau melakukan assessmen tersebut.

5. Performance Support Materials. Jika kita ingin mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dalam kelas dan tatap muka virtual, pastikan sumber daya untuk mendukung hal tersebut siap atau tidak, ada atau tidak. Bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital, apakah bahan belajar tersebut dapat diakses oleh peserta didik baik secara offline (dalam bentuk CD, MP3, DVD, dll) maupun secara online (via website resemi tertentu). Jika pembelajaran online dibantu dengan suatu Learning/Content Management System (LCMS), maka pastikanlah juga bahwa aplikasi sistem ini telah terinstal dengan baik, mudah diakses, dan lain sebagainya.

Tidak ada aturan baku tentang pembelajaran secara blended, dan hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Masing-masing mata pelajaran dapat dilakukan bleded learning secara mandiri, dan mengikuti aturan yang dipakai oleh guru bidang studi.

Berikut ini uraian lebih detail tentang metode tatap muka dan online pada proses pembelajaran blended learning :

1) Metode Pembelajaran Tatap Muka

Di dalam kegiatan pembelajaran terjadi interaksi dan penyampaian pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai melalui tatap muka di kelas maupun praktek di area laboratorium. Proses tersebut untuk mewujudkan kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dalam proses belajar mengajar, tatap muka merupakan proses pembelajaran utama yang dilakukan di sebagian besar sekolah di Indonesia. Dalam proses ini, murid diberikan materi pembelajaran dan fungsi guru disini memberikan gambaran umum dari materi yang ada. Keaktifan siswa sangat diharapkan baik didalam ruangan maupun diluar ruangan misalnya mencari bahan materi dari buku atau dari sumber lain seperti internet. Selain itu, pembelajaran di kelas juga menggunakan sistem ISS IT (Interactice Soft Skill based Information Technology). Dalam menggunkan model pembelajaran tatap muka, guru diperkenankan untuk membuat strategi yang mampu mengaktifkan atau memancing murid sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dikarenakan biasanya pada awal pembelajaran guru belum mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan kepada siswa.

Dengan menggunakan sistem ISS IT (Interactice Soft Skill based Information Technology) murid didorong untuk mengumpulkan materi dan mempresentasikan di hadapan teman-temannya. Hal ini memupuk kemampuan interaksi dengan orang lain dan kepercayaan diri siswa. Siswa diharapkan dapat mengembangkan pola pikir pada saat proses belajar berlangsung, setelah mendapatkan materi dari guru, siswa dituntut untuk dapat mengembangkan materi tersebut melalui berbagai sumber ilmu.

2) Metode Pembelajaran On Line

Teknologi komputer tidak hanya digunakan sebagai sarana pengolahan kata tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan murid untuk lebih kreatif. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap siswa untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Diskusi dan interaksi dalam memperoleh ilmu pengetahuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah. Di dalam web sekolah juga memfasilitasi forum diskusi sebagai tempat berdiskusi jarak jauh yang bisa diikuti oleh seluruh siswa dan para guru di sekolah. Dengan forum diskusi ini siswa dapat bertanya secara langsung kepada guru melalui forum diskusi yang sudah tersedia di web, dimana web tersebut sudah dalam jangkauan LSM. Guru dapat menjawab pertanyaan siswa. Walaupun tidak dalam waktu yang bersamaan dan tidak menutup kemungkinan siswa yang lainnya untuk bisa menjawab atau mengembangkan pertanyaan yang nantinya akan diselesaikan secara bersama, bisa oleh guru itu sendiri maupun bersama.

Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan hal positif dalam kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidangnya. Melalui penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Selain itu juga guru lebih terpacu untuk menyajikan materi pelajaran yang membuat siswa lebih termotivasi dan mengikis kejenuhan dari kegiatan rutinitas belajar. Dampaknya siswa merasa pembelajaran tersebut terasa sangat menyenangkan karena adanya variasi belajar. Siswa mendapatkan berbagai materi yang disajikan oleh guru dengan cara men-download dari web sekolah yang sudah terakses materi ajarnya. Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa.Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Contohnya adalah web sekolah yang menggunakan LMS yang didesain khusus untuk keperluan tersebut, misalnya Moodleatau Claroline.

Dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seluruh siswa dapat memperoleh sumber belajar yang lebih banyak dan dapat di akses setiap saat dengan dukungan internet(online). Sistem pembelajaran ini dilakukan diluar proses belajar mengajar yang dilakukan secara formal dikelas oleh guru. Siswa dapat memperoleh jam belajar yang lebih banyak serta sumber belajar yang lebih banyak dari internet. Di dalam dunia pendidikan, metode ini biasa disebut dengan metode tutorial pembelajaran Online.

Metode pembelajaran Online adalah model tutorial yang menggunakan jaringan komputer. Materi yang diberikan dalam bentuk naskah tutorial yang dapat diakses tanpa harus bertatap muka. Dalam model ini, guru harus mempersiapkan naskah tutorial yang memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa. Siswa tidak hanya mengkonsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya. Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari materi dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa dapat belajar bekerjasama satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk mendiskusikan materi pelajaran. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya. Guru menyediakan materi yang dianggap sulit untuk dipahami sendiri maupun secara bersama-sama dengan siswa yang lainnya kemudian setelahnya guru memberikan tugas. Sementara itu, siswa mempelajari serta menjawab tugas yang selanjutnya dikirim kembali ke guru untuk diperiksa.

Di dalam metode ini terjadi juga proses dimana guru dan siswa berada dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Contohnya adalah kuliah menggunakan metode tele-conference. Dengan media tele-conference, kita bisa menggunakan aplikasi GoToMeeting. Aplikasi ini memungkinkan orang dari bnyak tempat manapun untuk berinteraksi langsung dengan guru, dengan demikian guru bisa menerangkan secara langsung melalui GoToMeeting kepada siswa yang ikut bergabung dalam pertemuan online itu. Layar komputer sang guru dapat diamati oleh siswa masing-masing walaupun siswa terpencar di berbagai tempat yg jauh. Alhasil melalui komputer guru, guru akan menerangkan materi pelajaran, dan siswa akan mengamati dan mendengarkan, melihat apa yg dijelaskan oleh guru dan bertanya langsung dan guru dapat menjawab langsung. Guru bisa saja menggunakan flash, powerpoint atau paint di komputernya dan bisa dilihat siswa secara langsung

Selain dengan online, pembelajaran berbasis komputer bisa juga dengan offline. Pembelajaran offline atau di sebut belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Seringkali orang menyalah artikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah seorang siswa mampu mengetahui kapan siswa tersebut membutuhkan bantuan atau dukungan dari orang lain..

Konsep Belajar Mandiri sebenarnya berakar dari konsep pendidikan orang dewasa. Namun demikian berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli seperti Garrison tahun 1997, Schillereff tahun 2001, dan Scheidet tahun 2003 ternyata belajar mandiri juga cocok untuk semua tingkatan usia. Dengan kata lain, belajar mandiri sesuai untuk semua jenjang sekolah baik untuk sekolah menengah maupun sekolah dasar dalam rangka meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa. Pengertian tantang belajar mandiri sampai saat ini belum ada kesepakatan dari para ahli.

Menurut Haris Mujiman (2005:1) belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya yang baik dalam penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri. Di sini belajar mandiri lebih dimaknai sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang didasari oleh niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dan beberapa pertimbangan di atas, maka belajar mandiri dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata. Orang yang melakukan kegiatan belajar mandiri sering disebut siswa mandiri.pembelajaran mandiri siswa bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan berbagai konten (bahan belajar) yang dirancang khusus untuk belajar mandiri baik yang bersifat text-based maupun multimedia-based (video, animasi, simulasi, gambar, audio, atau kombinasi dari kesemuanya).Bahan ajar siswa secara mandiri seperti video, animasi, simulasi, gambar, audio, atau kombinasi dari keseluruhannya di sajikan dalam bentuk manual (CD,DVD, e-book, dsb). CD, DVD, dan e-book yang diperoleh siswa digunakan oleh siswa pada waktu di dalam kelas dengan adanya pengawasan guru secara langsung maupun di luar kelas tanpa adanya guru yang mengawas proses belajar siswa.

B. Kelebihan dan kekurangan blended learning

Kelebihan blended learning :

· Siswa mendapatkan sumber belajar yang banyak;

· Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.

· Siswa dapat berkomunikasi dengan guru ataupun dengan siswa lainnya kapanpun dan dimanapun;

· Siswa dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang;

· Siswa akan mendapatkan pembelajaran yang lebih mudah sehingga siswa akan mampu memahami dari sebuah pembelajaran;

· Melatih kemandirian siswa;

· Menyesuaikan berbagai kebutuhan siswa, dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

· Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya blended learning maka siswa semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.

Kelemahan blended learning :

· Membutuhkan guru yang mempunyai keterampilan yang berbasis komputer;

· Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung;

· Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet. Padahal dalam blended learning diperlukan akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online;

· Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi;

· Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet sehingga akan membebankan bagi siswa yang kurang mampu.

C. Penerapan Blended learing terhadap Pembelajaran Matematika

Dengan adanya media pembelajaran yang bervariasi ini siswa bisa lebih tertarik dalam belajar matematika. Bahan ajar yang disampaikan dalam bentuk flash, video, maupun e-book akan memancing siswa untuk belajar lebih banyak. Video yang di dapat dari men-download di web, ataupun CD bisa berisikan aplikasi bahan pembelajaran matematika terhadap kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa bisa berpikir dari abstrak ke rill. Jika dalam pembelajaran matematika, maka bisa di pelajari simulasi dari setiap materi pembelajarannya. Misalnya tentang program linear. Aplikasi program linear dalam kehidupan sehari-hari :

· Pada bidang produksi digunakan untuk : Menentukan kualitas masing-masing produk yang akan dihasilkan suatu perusahaan sehingga dapat dihasilkan biaya operasional yang paling minimun;

· Menentukan alokasi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang jadi ditunjukkan untuk menghasilkan keuntungan yang maksimum;

· Pada bidang pembangunan, program linear digunakan untuk menentukan analisis produk yang dibangun untuk mendapatkan keuntungan maksimum atau biaya minimum. Analisis tersebut meliputi : harga jual tanah, biaya material, biaya jasa tukang, biaya rumah, dan modal total;

· Dalam bidang transportasi, program linear digunakan untuk menyelesaikan pengangkutan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan di dapatkan biaya transportasi minimum;

· Dalam bidang farmasi, program linear digunakan untuk menentukan kombinasi obat-obatan guna mendapatkan suatu bentuk kombinasi obat tertentu. Program linear masalah tempat parkir, digunakan untuk menentukan kapasitas lahan parkir.

Aplikasi geometri dalam kehidupan :

· Ahli sipil harus mengukur panjang, luas tinggi bangunan supaya tampak indah.

Aplikasi aljabar dalam kehidupan :

· Manfaat aplikasi aljabar bagi Ibu rumah tangga adalah untuk memanajemen uang gaji, uang saku anak, uang sekolah anak, dll.

· Aljabar dapat membantu pedagang untuk menghitung besar kecil keuntungan atau kerugian yang dapat diperolehnya, dan dapat menentukan besar modal yang dibutuhkan

Simulasi yang di tampilkan lengkap dengan ilustrasinya sehingga siswa benar-benar bisa memahami aplikasi pembelajaran matematika secara nyata. Selain bisa mengenalkan berbagai aplikasi pembelajaran matematika di kehidupan sehari-hari.

Ketika medianya berupa e-book, CD, atau teks, audio, video dan multimedia yang diakses di web yang di dalamnya terdapat kombinasi falsh, siswa dapat mempelajari dan mengerjakan soal matematika dengan lebih bervariasi, dikarenakan produk flash biasanya terdapat banyak animasi. Pembelajaran berbasis komputer menuntut untuk menggunakan banyak software yang dapat membantu proses belajar. Dalam matematika software yang dibutuhkan agar lebih bervariasi ialah geogebra, flash, turbo pascal dll. Penggunaan geogebra dalam melengkapi media akan sangat membantu dalam proses pembelajaran. Geogebra bisa membantu siswa lebih faham tentang vektor, sudut, koordinat dsb.

Selebihnya penerapan pembelajaran matematika di metode ini sama halnya pembelajaran konvensional pada umumnya, dimana siswa mengamati materi, memahami, mencoba dan berlatih. Hanya saja yang membedakan ialah media selama proses pembelajaran.

D. Kesimpulan

Blended learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Pembelajaran berlangsung secara konvensional (tatap muka), mandiri, dan mandiri via online.

Bahan belajar mandiri secara offline disiapkan dalam bentuk digital, seperti dalam bentuk CD, MP3, DVD, dll. Sedangkan bahan belajar mandiri secara online disiapkan dalam bentuk via website resmi tertentu..

1 komentar:

  1. Aku abadikan kerja kerasku ini hehe :D

    (UTS SPM, 27 Maret 2012)

    Bikin makalah dan pptnya bikin kepala ngedrop dan ambruk hehe (Di kejar deadline, pengerjaan hanya beberapa hari)

    *Kenang2an masa kuliah hahaha

    Semoga bermanfaat :)

    BalasHapus