Fithriyah Binti 'Ibad Abdurrahman

Kamis, 26 Januari 2012

kenali Diri Anda

Kita gak boleh mengganggap diri kita paling tidak berguna.
Harus selalu bersyukur, berusaha dan bergerak. Setuju? *Ting

Buat kalian yang sedang di rundung keGALAUan.
Hey, masih adakah gaya galau di era sekarang?
Ups, mungkin emang bener, kata GALAU baru aja nonggol di tahun-tahun sekarang ini.
Tapi jauh-jauh deh yaaa..


Masih adakah yang mengganggap diri kita selalu terpuruk dan sendiri?
Hey, Plook!(Re:Tampar) sadarlaaaaaaah. >.<
Di setiap diri kita masing-masing tersimpan sesuatu yang HEBAT.
Kurang percaya?
Hah?NO!
Enggak pake "Kurang".
HARUS percaya! Okey? Hahaha :P

Oke, Kita pelajari dari mata kita.

Pada proses penglihatan terjadi secara bertahap. Saat mata melihat benda, kumpulan cahaya (foton) bergerak dari benda menuju mata. Cahaya ini menembus lensa mata yang selanjutnya membiaskannya dan menjatuhkannya secara terbalik di retina mata – bagian belakang mata. Sinar yang jatuh di retina mata ini di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan diteruskan oleh syaraf-syaraf neuron ke sebuah bintik kecil di bagian belakang otak yang disebut pusat penglihatan. Di dalam pusat penglihatan inilah, sinyal listrik ini diterima sebagai sebuah bayangan setelah mengalami sederetan proses. Dalam bintik kecil inilah sebenarnya penglihatan terjadi, di bagian belakang otak yang sama sekali gelap dan terlindung dari cahaya.
Hey.. Bro sist! WOW banget gak tuh? Bisa di bayangin deh kalau prosesnya lamaaaaaa banget, pasti kita gak bakal bisa langsung liat ini itu. Mau ambil sendok mesti nunggu tiga atau lima menit, gak begitu kan? Ini prosesnya cepet banget loh.
Kebayang gak sih canggihnya? Ini CANGGIH, super canggih.
Siapa dulu dong yang nyiptain cobaaaa?
Siapa lagi kalau buk,an Allahnya kita.
Hmm. Love U, Allah. Muach!
Jadi sepakat kan gak ada lagi istilah kita bilang kalau ALlah itu gak adil? Allah itu ngebiarin kita sendiri dan terpuruk? ENGGAK kan? Lah Atuh iyalah ;D

Oke, selanjutnya kita pelajari bagian telinga kita,

Proses mendengar pada anak atau orang dewasa normal merupakan proses yang alami, timbul tanpa usaha tertentu dari individu dan sepertinya terjadi secara otomatis dan tanpa kita sadari, padahal untuk dapat mendengar bunyi atau suara percakapan harus melalui suatu tahapan atau proses.

Proses mendengar sebenarnya sudah terjadi segera setelah bayi dilahirkan normal ke dunia, bahkan organ pendengaran sudah berfungsi seperti layaknya orang dewasa tatkala janin berusia 20 minggu kehamilan. Janin sudah dapat memberikan reaksi ketika diberikan stimulus berupa nada murni berfrekwensi tinggi melalui microphone yang ditempatkan pada perut ibu seperti yang dilaporkan pertama kali oleh seorang peneliti yang bernama Johansson et al pada tahun 1964.

Kemudian dalam perjalanan hidupnya sejak dilahirkan, bayi akan mendapat input suara-suara yang ada dilingkungan sekitarnya sehari-hari secara terus menerus. Dalam keadaan pendengaran normal, rangsangan suara tadi akan direkam dan dipersepsikan dipusat sensorik diotak sehingga anak dapat mengenal suara yang pernah didengarnya.

Nah, nah nah..

Ini dia satu lagi.

Bayangin kalau telinga kita lolaaaaaaaaaa banget proses mendengarnya, gimana jadinya?

Bisalah yaaa bayangin gimana?

Contoh kecilnya nih, ada ibu-ibu lagi pegang piring, ini ibu lagi jalan-jalan sama anaknya sambil nyuapin sarapan ke anaknya.

Tiba-tiba ni ibu oleng lantaran ngobrol sama tetangga. Nah si anak ngeloyong lari-lari kecil. Yaaaah maklumlah yaaa anak kecil.

Tapi nih, ada motor ngebut ke arah itu anak.

Bayangin deh kalau proses pendengaran kita lolaaaaaaaa banget!

yang ada orang-orang yang teriak ngeliat motor ke arah itu anak kecil bisa di denger setelah ada kejadian yang enggak pengen terjadi. IYa gak sih?

Nah, udah tau pendengaran kita secanggih ini. Masih mau bilang diri kita ini gak berguna? atau masih mau bilang kita ini orang miskin? Hah? kurang gede apa yah kaca di kamar. Liat diri kita yang gak kurang ini udah luar biasa canggihnya loh.

So what???


Ini baru gambaran mata dan telingga, belum tentang kerja otak, kulit, otot, darah. Ah masih banyak lagi deh.


Cappee deh yang masih banyak NGELUH!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar