Fithriyah Binti 'Ibad Abdurrahman

Selasa, 29 Maret 2011

Sahabat ku Bukan Sahabat ku

Ada setetes rasa ku, rasa yang tak pernah aku inginkan, namun ini hadir alami adanya.
Bukan lewat kata, bukan lewat asa, bukan juga lewat gurauan belaka. Nyatanya kamu hidup disana, di relung hatiku.

Senyum mu menyiram hangat sanubari, kau imut, pemberani, cerdas, manis dan baik, aku suka.
Aku rasa kamu orang yang bisa merawat hati ku.

Cerita berujung, cerita bersambung, crita pendek dan cerita yang tak tau kapan ujung nya mulai tergores di pikiran kita masing-masing.

kamu orang berharga bagi ku, dan apakah kamu tau itu?

Senyum merekah mu menghidupkan hati, seakan letih terbayar sudah, walau nyatanya senyum itu bukan hanya milik aku.

Adakah yang merusak diriku ketika kamu meminta untuk pergi bersamamu, dan aku mau..
Adakah yang merusak diriku ketika kamu meminta aku untuk menunggu mu berjam-jam, dan aku mau..
Adakah yang merusak diriku ketika kamu meminta aku jemput kamu, dan aku mau..
Adakah yang merusak diriku ketika kamu meminta aku untuk temani kamu, dan aku berkali-kali bersedia untuk meng-iyakan diri..

Adakah yang salah dengan ku?
kamu sangat berharga, lalu bagaimana dengan mu?
apakah begitu atau kamu menganggap aku orang yang biasa saja seperti yang lain nya?
hmm aku rasa aku biasa bagi mu..

Ada kesan di balik sebuah nama yang aku cetus sendiri, dan kamu suka.
Banyak kata yang ingin ku ungkap demi kisah kita, kita? bagi ku begitu, entah dengan mu.

Sadarkah ada kepedihan yang cukup dalam ketika kamu mulai jauh,
sadarkah ada sakit yang begitu sakit ketika ku rasa kamu tidak peduli tentang rasa ku..

Di balik kata
"saling"
yang entah berat di salah satu pihak..
kamu pernah jadi yang terindah, sahabat ku

1 komentar: