Fithriyah Binti 'Ibad Abdurrahman

Kamis, 14 Juli 2011

Sebatas Inginku (Prolog)

Mataku, bisa diblang rabun. Sulit sekali menerka sesuatu yang sangat jauh.
Hey, tapi aku bisa melihat indahnya langit di senja hari, canggihnya langit di fajar hari, siangnyapun sangat cantik. Dan taukah? Betapa indahnya langit di malam hari dengan bintang tersebar yg aku sendiri tdk tau seberapa banyak rupanya.
Tak masalah dengan rabunnya mataku. Aku sangat menikmati detik demi detik penglihatanku. Ingin rasanya membeli sebuah kacamata indah agar memperjelas pandanganku. tapi apa daya? Aku anak panti yang tahu diri, taukah kalian? aku bahagia bersama keluargaku di sini.
Hey, aku sangat marah jika melihat anak2 di rumah gedongan itu merengek ini itu dan memaksa orang tuanya untk menuruti apa yg ia inginkan. Hah? andai kalian tau, seberapa besar inginku berkumpul bersama ayah ibuku. Ibu? Bahkan aku tak pernah mengenal seorang makhluk yang katanya tulus luar biasa itu.
Ibu? Bisakah kamu menceritakan padaku bagaimana rupa ibu? Aku sangat bingung jika mendapat tugas untuk menceritakan seperti apa ibu itu..

bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar