Fithriyah Binti 'Ibad Abdurrahman

Minggu, 28 April 2013

Hari kemarin, 28 April 2013

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
Terimakasih Allah, telah banyak memberikan nikmat dengan kasihNya..
Banyak rasa syukur, di hari kemarin tepatnya, bisa bersilaturhmi. Rasanya luar biasa.

Kutulis di hari ini, 29 April. Ini cerita tentang hari kemaren, dimana aktivitas pagi di awali dengan berangat ke kampus untuk menghadiri BINAR Roadshow. Setibanya disana, sudah kudapati anak-anak duduk dengan kepolosannya masing-masing, terlihat juga yang masih balita bermain berlarian dengan suaranya yang khas.

Puji syukur, Kuasanya Allah yang menciptakan manusia beranak cucu.
Wahai Rasulku, lihatlah, banyak sekali umatmu kini, bukankah enggau bangga melihat ini? :) Semoga sebagian besar dari umatmu adalah umat yang benar-benar mengikuti sunnahmu, mencintaimu dengan sepenuh hati, mengidolakan engkau, bukan yang lain :)

Oke, acara ini, membuat aku mempunyai kenalan baru lagi. Yah alhamdulillah, aku mengenal hambaMu yang lain Allahku. :)
Semoga jalan kebaikan selalu menyertaiku, menebar jejak di hati-hati mereka dengan kebaikan, agar tersampailah pesan Rasulku untuk saling nasihat menasehati..

Usai acara, aku bersama salah seorang temanku, sebut saja dia X, pergi ke Cilegon dengan menaiki bus. Tahukah kamu? X ini sangat humoris karakternya, baik hati,dan saya lihat dia cukup simpel melihat sisi dari suatu masalah, cukup dengan leluconnya yang membuat kita yang ada di dekatnya jadi terkekek-kekek :D
Ah ya, aku ingin menyampaikan satu hal, X ini sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri. mari menyapa X, "Hai X, sepakat kan kalau kita akan terus jadi saudara? sampe nenek dan kakek ahahhaa." Semoga limpahan rezeki selalu mengiringi untuk kamu sekeluarga ya X :)

Ceritanya kita ke Cilegon mau interview salah seorang guru yang tinggal di sana, dengan mengunjungi rumah Quri (salah seorang sahabatku yang juga sudah aku anggap sebagai saudara dekat). Bersilaturahmi ke rumahnya, berbincang-bincang dengan ibundanya yang ramah.

Ah yaa, sebelumnya, seblm nyampe cilegon, aku dan X sempat terbawa ke terminal Merak, padahal tujuan kami hanya sampai Damkar.

"sebentar lagi kita sampai." Tuturku,
"masih lama."ucap X

dengan itu, yang ada selama perjalanan, satu bus rasanya hanya ada suara aku dan dia yang serius dengan obrolan, entah obrolan tentang masa kecil masing-masing sewaktu SD yang penuh dengan petualangan atau sekedar membicarakan kepolosan teman-teman kami sewaktu kecil, ah rasanya itu seperti kembali di zaman itu.

dan tibalah ada kenehan,
"hey, laut."kami saling pandang,
seperti berbicara lewat hati berbisik, "Kita terlalu asyik bercerita, damkar sudah jauh terlewat." hahahaha

kita turun di terminal merak, luntang lantung dengan wajah sok biasa.
masuk dari satu bus ke bus lainnya, memastikan bus yang kita tumpangi benar2 melewati damkar, yang ada hanyalah, KAMI KEMBALI TURUN DARI BUS DI KARENAKAN BUS KEBANYAKAN PERGI MENUJU JAKARTA" yah :D

oke singkat cerita, sampailah bertemu dengan quri,
aku di bonceng olehnya, motornya unik sekali, beberapa tempo mengeluarkan bunyi ledakan seperti peledogan(read: petasan). Mengejutkan sekali, sepanjang perjalanan, tertawa dengan senang mewarnai wajah kami :)

segini aja deh ceritanya yaaah hehe

dapet saudara baru di kediamannya quri :)
kalau kata X silaturahmi itu membawa rezeki (*gara-gara si X dapet bekel buat makan malem :D )

Sabtu, 27 April 2013

kangen

Ya Allah, rasanya kangen banget sama Rasulullah SAW.
NYESEK,

kangennya ampe mata pedih, nafas mampet.

Ya Allah, aku KANGEN



Isak kerinduan di malam ini, membuat semua penghuni rumah nengok-nengok kamar saya. Maaf yaaa, sepertinya belum cukup untuk menunggu terlalu malam. Tapi apa kata rindu? ia tak bisa menunda, berhenti di tempat, atau menghilang sekejap. Tenang mamah, tenang bapak, tenang adek, aku hanya sangat RINDU dengan Rasulku. maka izinkan mata ini matang dan nafas ini berirama dengan spasinya.

Rabu, 24 April 2013

Kamu adalah apa yang kamu baca

Ah yaaa,
Sadar tidak sadar, cukup tidak berasa bahwa usia sudah menginjak kepala dua lebih satu :)
Disaat banyak teman yang sudah memutuskan untuk berkomitmen dalam ikatan suci, Aku selagi masih banyak waktu, berusaha banyak membaca agar bertambahlah pengetahuan.

Mendengar tentang hubungan rumah tangga orang lain tentu pernah bukan? ada yang sangat harminis, ada yang di ujung tanduk, beragam sekali. Mungkin memang akan banyak sekali ujian diantara pasutri dalam membina rumah tangganya. Kamu tentu sering bukan menyimak acara di televisi soal kriminalkitas di dalam sebuah keluarga, mendengarnya sangat miris sekali. Tapi tenang kawan, tidak semuanya seperti itu.

Kita harus punya ilmu banyak agar suatu saat ketika membina rumah tangga, sudah ada sedikitnya bekal bagaimana dalam bersikap, bagaimana dalam memelihara kepercayaan dan kehormatan suami atau istri kita, bagaimana untuk saling terbuka, saling mendengarkan permasalahan yang pelik,
Lihatlah kisahnya Rasulullah beserta istrinya. Hubungannya luar biasa harmonis dan romantis, kisah Ali bin abu thalib beserta Fathimah putri Rasulullah, beserta kisah yang lainnya yang patut kita teladani.

Islam kita sangat indah kawan, banyak mengajarkan adab tentang berumah tangga, etika bagi seorang istri dan bagi seorang suami, secara lengkap keseluruhannya telah di ajarkan oleh Islam.

Kawan, jangan takut untuk menikah, jangan takut untuk tidak bisa menafkahi istrimu.
Allah menjanjikan kemakmuran bagi sepasang suami istri :)
krna rezekimu menjadi ganda, bukan rezeki seorang, tapi rezeki dua orang yang di bungkus menjadi satu, apalagi ketika engkau memiliki keturunan, rezekimu akan bertambah bukan?

Aku sarankan kamu untuk baca buku yang satu ini,
bagus untuk kamu yang belum menikah, atau yang sudah menikah,
yang belum menikah jadi tahu banyak, bertambah wawasan agar bisa mempersiapkan dan banyak pemahaman baru, bagi yang sudah menikah bisa jadi referensi untuk bersikap agar jauh lebih baik lagi :)


di dalamnya juga di ulas kisah tentang bagaimana romantisnya Rasululullah SAW terhadap istri-istrinya, Rasul tercinta kita :)

Selasa, 23 April 2013

Bahagia Hanya dengan Senyum

Hai semuanya ...
Apa kabar dirimu kali ini? 
bagaimana kabar hatimu? imanmu? 
Semoga baik ya ? ;)

Oke, bahagia itu sederhana, bahkan ada bahagia yang luar biasa ketika hanya melihat teman kita tersenyum tulus kepada kita. begitupun dengan kita yang tersenyum tulus kepada yang lain. Sadar ataupun tidak, kita akan menorehkan bahagia itu ke dalam hati mereka.

action yang tidak butuh banyak tenaga tetapi malah membuat wajah sehat dan tampak berseri.
Senyum itu membuahkan berkah berupa ganjaran pahala dari Allah karena dihitung sebagai ibadah,

Rasulullah SAW bersabda : "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah," At-tirmidzi dalam shahihnya

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Janganlah kamu meremehkan kebaikan apa pun, walaupun sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang manis (wajah ceria dan senyuman).” – Hadis Riwayat Muslim.

Maka untuk kamu-kamu yang jarang sekali senyum, yang sukanya manyun-manyun. udah deh, belajar buat murah senyum, agar Allah suka agar Allah ridho. 
yang cantik makin cantik, yang manis terlihat semakin manis, yang gagah makin gagah, yang cakep makin mempesona. Gak ada ruginya untuk banyak senyum. Menebarkan bahagia, meneduhkan hati, menyuburkan pahala dan bikin terlihat awet muda loh :)

Klik berikut ini untuk mengetahui ajaibnya sebuah senyuman : 15 Fakta Senyum

Kamis, 18 April 2013

Cita-cita Si Kecil

Si kecil yang lugu sedang santainya duduk di samping kaca jendela mobil. Bahagia wajahnya bercanda riang bersama sepupu-sepupu seusianya. Kerjap kerjip matanya, celotehnya yg masih polos, sifatnya yang pemalu.
Yah dia sangat pemalu, berkata seperlunya,
Ia hanya akan berbicara seperlunya, tapi lain halnya bila berbicara dengan orang-orang yang ia rasa ia sudah nyaman. Ia akan terbuka, banyak berbicara, banyak meninggalkan jejak-jejak di hati pendengarnya.

Si kecil yang ketika itu belum banyak berfikir tentang hidup, di fikirannya hidup ini sungguh sangat sederhana, sesederhana ia mengemut lolipop, atau menyeruput es orson berwarna orange kesukaannya atau bahkan sesederhana dia bertindak cepat memasukan daging buah durian ke mulutnya yang mungil, buah kesukaannya.

Berbeda dengan kita tentunya, yang sudah berusia, yang banyak memikirkkan sesuatu, tentang hidup, tentang amalan dan tangung jawab lainnya. Berbeda dengan pemikiran polos si kecil yang mengukur segalanya dengan takaran yang sederhana.

Dan ketika kaka ibundanya (uwa), bertanya kepada anak-anak mungil itu satu persatu tentang cita-cita.
ada yang berucap ingin menjadi seorang dokter, ada yang berucap ingin menjadi orang yang sukses, dan ada pula yang malu-malu menjawab atau bahkan ada yang engan untuk menjawab.

"nong ayu," uwa menyapa Si kecil.
"iya wa." Sahutnya malu-malu
"kalau enong mau jadi apa kalau udah besar nanti?"
"Mau naik haji", Tanpa berfikir panjang Si Kecil segera menjawab.
"Naek haji?" uwa tersenyum sambil mengelus-elus kepala si kecil, kemudian berkata,
"naik haji? naik haji pasti bisa, kalau Allah udah manggil kita untuk jadi tamunya, tapi kalau cita-cita pasti ada dong nong. Hayoo nong ayu mau jadi apa kalau udh besar nanti?"
"iyah, itu wa, cita-cita aku mau naik haji kalau udh besar nanti. Aku mau kaya nenek naik haji, pengen kaya uwa yang udah naek haji. Aku juga pasti bisa kan wa?" Celoteh dengan polosnya.

Si kecil, yang setiap melihat acara televisi meliput berjuta manusia berthawaf dengan khidmatnya, ada saja butir butir air mata, malu-malu mengusapnya agar selalu tidak diketahui oleh orang lain.

Si kecil, yang setiap mendengar saudara terdekatnya telah menjadi tamu Allah, selalu saja menangis diam-diam di kamar mungilnya, berontak dalam hati. "Allah, aku juga ingin kesana!"

Si kecil, yang setiap mendengar. 'Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaika la syarika laka labbaik, Inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulka la syarika laka'
Ada getar getir dalam hatinya.

Usianya bertambah..
Si kecil tumbuh menjadi seorang anak remaja,
Dimulai dari masa balighnya dibalutinyalah busana menutup aurat demi rasa kecintaanya pada Sang Pencipta,

Si kecil kini menjadi wanita remaja dengan kain kudungnya,
selalu saja terngiang akan cita-citanya yang ia ucapkan dulu.
Naik Haji

Pernah dia berbincang dengan kakak sepupunya,
berbicara ringan soal naik haji, berbicara merajut cita untuk pergi bersama,
"Tee, pokoknya kita harus pergi haji bareng yaa." kata si kecil
"Iya insyaAllah kita bisa de, Allah pasti mengundang kita sebagi tamuNYA."
"Bener ya te? teteh bareng-bareng aku berangkatnya." mendekat dengan manja menyentuh lengan kk sepupunya.

dan ketika beberapa tahun kemudian, kk perempuannya menikah kemudian tidak lama dari itu keduanya mendapat undangn dari Allah untuk segera melaksanakan ibadah haji. Bahagia bukan kepalang si kecil mendengarnya, namun jauh di lubuk hatinya, ada sedikit rasa sedih, ada sedikit rasa kecewa, "tee, masih inget dengan janji kita? lalu kapan giliranku untuk pergi kesana?", "Allah, Aku percaya, aku selalu percaya, Enggau akan undang aku suatu saat nanti bukan?"

Setiap saja ia mendapatkan air zam-zam dari peberian sanak saudaranya yang pulang dari Baitullah, di ambilnya segelas kecil air itu, di pandangnya, senyum parasnya, ada cerita dari tatapannya, ada yg ingin hendak ia ceritakan dari pandangannya.

Suatu ketika, ada kabar yang sungguh pernah menggembirakannya, kamu tau apa kabar itu?
Sepulang saudaranya yang lain dari Baitullah sebut saja beliau dengan sebutan ibu wa,
"Ibu wa liat kamu di sana," kata ibu wa memulai mebicaraan.
"Aku? bagaimana bisa?" Si kecil mendekat mulai penasaran dengan apa yang barusan ia dengar.
"iyah, ibu wa juga bingung, ibu wa sama sekali gak sadar kalau kamu itu ada di Indonesia. Jadi ceritanya ibu wa waktu itu lagi thawaf. Dia senyum ke arah ibu wa, ibu wa anggepnya itu kamu, gak lama ibu wa sadar kalau kamu di Indonesia, ibu wa cari-cari orang itu, yang tadinya di deket ibu wa tiba-tiba menghilang. Sungguh rupanya, gak ada yang di buang dari kamu, sama persis." Tutur ibu wa.

Si kecil kala itu rasanya ingin menangis saat itu juga, betapa mengingat dia sudah sangat rindu untuk di undang, betapa ia selalu membayangkan apa yang sedang ibu wanya alami ketika masih di Baitullah.

Hingga suatu saat ayahnya berkata, ucapannya itu seperti kata-kata yang hendak Allah ingin sampaikan lewat lisan ayahandanya.
"Allah itu Maha Kaya, Al-Ghonniy. Kamu minta apapun pasti di kasih, gak ada yang susah bagi Allah, Kamu mau minta apa? Rumah? Mobil? Emas? Ayah gak bisa ngebiayain kamu sekolah lebih lanjut, ayah gak punya pekerjaan tetap, yang bisa bantu kamu buat tetap ngelanjutin sekolah itu ya cuma Allah, kamu minta ke Allah, jadi anak yang baik biar Allah selalu sayang sama kamu, selalu kabulin doa-doa kamu. Banyakin iadahnya, di jaga shalatnya. Apa aja yang kamu mau? Allah pasti bisa kabulin tanpa syarat."

"Allah itu Kaya ya pak? aku percaya kok Allah bisa kabulin apa aja yang aku minta. Aku percaya. bahkan soal naik haji. Allah pasti bisa kan pak bikin aku naek haji? Tapi uang dari mana?" jawabnya

"naik haji? Biayanya yang segitu gak ada apa-apanya bagi Allah, itu terlalu mudah, kalau Allah bilang KUN maka jadilah. Uangnya bisa turun gitu aja dari langit, entah itu dari mana cara nyampeinnya. Kalau kamunya minta dengan sungguh-sungguh dan percaya. Insya Alah, Minta terus ke Allah dan selalu yakin."

14 tahun kemudian,
cita-cita dimasa kecil yang masih terpatri.
Yang selalu saya terngiang-ngiang
Dengan kebiasaan yang sama, menangis ketika liputan di televisi dengan berjuta manusia berhaji, dengan ka'bah, masjid, yah semuanya.

'Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaika la syarika laka labbaik, Inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulka la syarika laka'

membuatnya hatinya selalu bergetar

Ada getaran yang di dada, rasanya sangat sesak, memndam rindu, rindu sejak lama,
rindu yang di mulai dari tekat di usia dininya, rindu karena semua keyakinannya,

Sungguh rindunya sudah sangat sesak.

Minggu, 14 April 2013

istri penghuni syurga


"Ingatlah, aku telah memberi tahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk syurga, yaitu yang penyayang, banyak anak(subur), dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya; yang jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata, 'Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga enggau meridhaiku.'" (HR Al-Baihaqi)


#indahnya islam kita :) 

yang mengatur segala urusan.. Terlahir menjadi seorang wanita adalah keistimewaan bagiku, menjaganya agar Allah suka adalah hal yang terus di upayakan, Allah ...ingin rasanya aku selalu terlihat cantik olehMU. Terlihat selalu menyenangkan Engkau. Tapi bisakah? bisakah bidadari cemburu padaku?Menjadi seorang anak perempuan seorang sulung di keluarga, semoga orang tua selalu ridho denga sikapku, semoga Allah mempermudah aku untuk memapankan ilmu dunia dan akhiratku, Allah..aku ingin menjadi seorang anak perempuan yang berbakti kepada orangtuaaku ingin menjadi seorang istri yang selalu menyenangkan suamiku kelakaku ingin menjadi ibu terbaik bagi anak-anakku nanti..Maka mudahkan aku dalam menyerap ilmu, mudahkan aku untuk mendapatkan pemahaman-pemahaman baru, agar aku bisa mengangkat derajat kedua orang tuaku, membaguskan akhlakku, membaguskan akhlak suamiku, menjadi madrasah terbaik untuk anak-anakkuAllahumma yaa mujiibassailiin :)

Jumat, 12 April 2013

pelabuhan cinta

Fitrah setiap manusia memiliki rasa menyukai, mencintai, mengasihi dan menyayangi.
Entah itu pada harta, pada perhiasan, pada anak-anak, atau bahkan pada lawan jenis.
Akuu percaya, tak ada satupun manusia yang tak pernah jatuh cinta,
entah pada Tuhannya, pada perhuiasan, pada hartanya, pada lawan jenis.
Aku sebagai wanita 21 tahun, tak memungkiri, bahwa perasaan cinta mencintai yg hadir adalah luar biasa rasanya. Apalagi jika perasaan itu di bungkus dengan apik atas landasan cinta yg lebih tinggi. Cinta di atas cinta.
Allahku, jika aku jatuh cinta, izinkan aku jatuh pada pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu, agar semakin kuat aku, dalam mencintaiMU.

kisah Ali bin Abi Thalib dan Fathimah putri Rasulullah, Romeo dan juliet pada zamannya,
Sangat romantis kisahnya :)

mengingatkan, bahwa jodoh tidak akan pernah tertukar,
melihat banyak yg melamar Fathimah sebelum Ali, bahwan bahkan yg melamar adalah para sahabat Rasul, orang-orang kepercayaan Rasul. Tapi memang jodoh tak kemana, Fathimah tercipta sebagai istri Ali, Fathimah terlahir untuk Ali :)

cek kisahnya yuk, bagi yang penasaran :) kisah romantis

Wahai pemuda, mari belajar dari sosok Ali bin Abu Thalib,
Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.

Sesungguhnya jodoh itu tidak pernah tertukar, percayalah ;)
Allah pasti pertemukan, perkara cara kita menjemputnya bagaimana itu tergantung dengan diri kita masing-masing. ada yng menjemput dengan cara yang baik, ada yang dengan cara kurang baik. Disini bukan memantaskan diri melihat orang yang di rasa lebih baik dari kita. Tapi berusaha baik melihat diri sendiri.

problema yang sering terjadi,
misalnya kita menyukai seseorng yang ibadahnya baik dari segi manapun dari pandangan kita,
yang karakternya sangat terpuji, dalam hati, mungkin ada rasa ingin sekali berdampingan dengan org itu,
tapi melihat diri kita yang merasa jauh dari baik, merasa sangat tidak pantas. lantas berkata, " bagaimana mungkin aku bisa berdampingan dengannya, sedangkan aku hanyalah seorang yang biasa2 saja, tidak ada istimewanya, pengetahuan agama yang kurang, sifat yang terkadang masih blm bisa dewasa, dan banyak yang masih buruk dari aku."

hay pemuda, hai gadis :)
kemarilah. boleh saja kita melihat org lain sungguh sempurna tiada celah.
lihatlah, dan jadikan itu sebagai motivasi agar kita bisa untuk lebih baik.
lantas apakah kita hanya bisa menerka-nerka utk memantaskan diri?
Bisa saja ketika kamu, aku, kita berusaha dengan sungguh untuk terus memperbaiki diri, kita bukan hanya mendapatkan seseorang yang kita suka itu, yang kita puji itu,yang awalnya kita sendiri tidak sangat pantas mendapatkan seorang dia. Hey, mungkin bisa saja, diri kitalah yang akan  jauh lebih baik dari itu setelahnya. seseorang yang sama percis akan datang pada saat yang ditentukan. Percayalah :) !

Berusahalah lebih baik untuk dirimu sendiri:) insya Allah, jodoh yang tertulis oleh Allah,
seseorang disana yang masih rahasia, akan berusaha juga untuk lebih baik

tapi jika kita memperburuk diri, maka dia (jodoh) akan sama halnya dengan perburukan dirimu.

jodoh itu, ibarat benda dengan bayangan bendanya pada cermin, akan sama persis, jikalau rupanya baik, maka dari sisi yg lainpun baik, tp jika buruk maka dari sisi yang lainnyapun akan buruk rupanya. Wallahua'lam bisshowab.

Semoga kita termasuk orang2 yang selalu berusaha utk memperbaiki diri. membaguskan akhlak.

Ya Allah, baguskan akhlakku, dan baguskan akhlak pasanganku.. 

Izinkan aku belajar seperti Fathimah, yang diam-diam mencintai, yang percaya akan ketentuan Allah mengenai jodoh. yang tak ada satupun setan yang tahu, bahwa fathimah mencintai sosok Ali, jauh lebih lama.

dan belajarlah kamu, seperti Ali bin Abu Thalib, yang teguh pendiriannya, yang karakternya berani dan penuh pengorbanan. Dengan diam mencintai fathimah sejak lama dan tak ada satu setanpun yang tahu, bahwa Ali mencinta Fathimah putri Rasulullah SAW
Semoga Allah menjaga kamu, membaguskan akhlak kamu :), wahai kamu