Aku  wasiatkan kepada kalian agar berbaik-baik kepada kaum perempuan, sebab  ia diciptakan dari tulang iga, sedangkan tulang iga yang paling bengkok  adalah yang paling atas, oleh karena itu, jika kalian bermaksud  membuatnya lurus dan tidak bengkok, niscaya patah lah ia, dan jika  engkau membiarkannya begitu saja, niscaya ia akan terus menerus bengkok  dan tidak pernah menjadi lurus, oleh karena itu, aku wasiatkan kepada  kalian agar berbaik-baik kepada perempuan. (Hadits shahih muttafaqun  ‘alaih)
  “Tidakkah  saat menyusui, posisi seorang ibu dalam keadaan ‘bengkok’ dan tidak  tegak lurus?! Begitu pula saat ia mengenakan pakaian pada anaknya,  tidakkah ia dalam posisi ‘bengkok’ dan tidak tegak lurus?!! Dan tidakkah  saat ia mendekap anaknya, seorang ibu dalam keadaan ‘bengkok’ dan tidak  tegak lurus?!!” demikian retorikaku kepadanya.   
“Coba  kamu renungkan, tidak ada satu pun kondisi atau posisi seorang ibu saat  mengekspresikan rasa rindunya, atau kasih sayangnya, atau belas  kasihnya, atau cintanya kepada anaknya kecuali ia dalam keadaan  ‘bengkok’ dan tidak tegak lurus!!” pernyataanku mendikte.
Inilah  kelebihan perempuan, dengan ‘bengkok’ inilah ia mampu mengekspresikan  berbagai rasa sayang, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh lelaki  secara sempurna”.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar