Entah pada hari apa dan tanggal berapa.
Yang jelas adalah malam.
Yeah Malam.
Di malam itu,
ada sesuatu yang berbeda,
karena perjalanan di malam itu adalah bersama seseorang yang bila saya di dekatnya, saya merasa sangat nyaman, ada kehangatan yang luar biasa. :D
"Allah ! Jaga dia selalu." sepotong doa yang selalu saya ucapkan untuk dia, kakak ku :)
Malam itu kita mengagendakan bersama untuk berkunjung ke RSUD Serang..
Yeah 'Jalan-jalan', mengenang hobby di masa SMP :D
"Dek, ke rumah sakitnya gak bawa apa2?" pertanyaan kaka yang membuat aku sedikit berfikir, karena baru terfikir untuk yang satu itu. Karena awalnya hanya ingin menjenguk yang sakit, tanya kabar, dan yaaa siapa tau mereka senang dengan datangnya kita, ayey! (tapi mungkin juga timbul pertanyaaan banyak di kepala mereka mungkin yaaaa, seperti. "Ni orang2 siapa deh ujug2 dateng, sok2an kenal gitu?" haha hush hush lucu deh kalau bener ada yang begitu).
"Gimana kalau kita bawain makanan gitu dek, pasti seneng deh". Tutur kaka antusias dengan senyum manisnya itu. ihiw, haha
hm, saya? haha masih berkutat dengan fikiran sebelumnya, "Kalau bawa makanan gitu, nti dikira aneh deh, karena mereka dapet dari orang yang gak di kenal, nanti di kira ngasih racun kayak di film2." Pemikiran primif sayaaaaa, konyooooooooooool..
"Yaudah deh yuk, berangkat nanti kemaleman." Ajakan kaka yang membuyarkan pemikiran yang bermain-main di kepalaku. Saya hanya diam dan mungkin terlihat memikirkan sesuatunya.karena ini hal yang belum biasa buat saya.
Taraaaaaaaaaaaa, sampainya di RSUD. Kami menyelinap masuk diantara liku-liku koridor rumah sakit. Diam-diam menuju ruangan bayi, tapiiii ah sayangnya itu ruangan benar-benar terisolasi.
Gak bisa liat deh.
Menuju ruangan-ruangan lainnya, mengamati pasien-pasien yang tergeletak di atas ranjangnya.
Perlahan-lahan kita mengamati.
"Ka, ke sana yuk?" Jari telunjuk mengibar satu arah.
"Ada apa di sana dek?" Tanyanya sambil memijat pedal-pedal ponselnya.
"kamar Mayat ka." Jawab singkat membentuk senyum jahil.
"Hah? ogah dek!" Mengalihkan pandangan dari ponselnya kemudian mengerutkan keningnya ke arah saya.
"Hahahaha jelek banget deh itu ekspresi, sekali-kali yuk :D." tertawa jahil.
"aaaaaaahh, sini jitak." Tangan-tangannya melayang di atas kepala saya, dan mengacak2 kerudung saya dengan gayanya.
"ih kaaa, Egreg!" Gerutuku.
"Haha, ish lagian. Yuk buruan dek nanti keburu kemaleman. Mau kemana kita?" Ajaknya sambil meraih tanganku
"Oke, kesana yuk, lewatin jembatan yang di bawahnya ada sungainya, kaka pasti belum tau." Raih tangannya saya perkuat dengan melangkahkan kaki bernjak pergi dari tempat itu.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar