Gerimisnya menuntunku pada kisah terdahulu, dimana gerimis dan hujan menjadi momen yang di nanti-nanti.
Senyum simetris mungkin cukup untuk mengutarakan bahwa aku pernah 'punya' moment gerimis, moment hujan yang indah. Indah menurutku, entah bagaimana dengan kalian ketika menyaksikan rupaku, hahahah
kurang lebih sekitar pukul 3 sore. yah, aku menerka-nerka jarum jam pada jam tanganku.Sore ini di hari Rabu. pukul 3. ahaaaaaaaaaa yah yah yah .. bukankah di sela antara dzuhur dan ashar ada waktu terijabahnya doa? :D dan saat itu, ingin sekali berucap doa yang sangat sangat sangat panjang, namun rasanya cukup dengan rasa nyaman yg pernah aku kenal sebelumnya. yah.. aku pernah :D
Pasukan makhluk langit mungkin sudah tau rahasiaku bahwa jantung ini telah terkontaminasi oleh Rasa :D
Kembali melihat beberapa tetesan dari langit.. tetesannya cukup lebar. Mengingat sebelumnya aku keluar dari kelas dengan matakuliah Persamaan Diferensial II .
Gerimis itu bisa kali yaaah di sebut dengan air yg mengucur..hehe ups maaf kalau sedikit maksa :P kalau ngucur itu identiknya udah kaya hujan deras. Di jamak aja kali yaaaaaaa, anggap saja gerimisnya mengucur hahahahaha maksaaaaaaaa
Air yang mengucur yang entah dari ketinggian berapa keberadaan awannya...
Taraaaaaaaaaaaaa jadilah adanya keterkaitan antara kuliah di sore tadi, yaitu Persamaan Diferensial II dengan gerimis :)
Karena yang aku tahu, air yang mengucur merupakan salah satu penerapan ilmu dari Persamaan Diferensial :)
[h' = -k(akar h)]Cukup sekian hikmah yang di dapat :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar