Fithriyah Binti 'Ibad Abdurrahman

Rabu, 26 Oktober 2011

Berderet Nama

Teringat belasan tahun yang lalu, ketika itu almarhumah nenek terdaftar sebagai jamaah haji selanjutnya.

Beliau sedang asyik dengan beberapa kertas dan bolpoin miliknya. Aku yang masih sangat kecil tidak mengerti apa yang sedang beliau tulis. Mengendap-endap mendekatinya dan kulihat berderet tulisan tercantum di situ.

"Bu, lagi nulis apa?" Tanyaku penasaran, mengerutkan kening.

"Ini nulis nama-nama." Katanya yang mengalihkan pandangannya dari kertas itu menatapku.

"Nama-nama siapa?" Tanyaku lagi sambil mendekat.

"Ada bnyak, ada nama anak-anak ibu, adik kaka yang masih hidup, cucu-cucu ibu, keponakan, saudara2 ibu." Katanya menjelaskan panjang lebar.

"Buat apa Bu di tulis?" Tanyaku lagi, ingin lebih tau.

"Biar inget Nong, nanti ibu panggil nama2 ini pas nanti ibu naik haji." Ucapnya.

"Emang biar apa Bu di panggil-panggil? Tanyaku lagi.

"Semoga nanti bisa di panggil kesana.Kalau sampe sana bisa gak inget semuanya, cuma yang paling deket aja, pengalaman dulu begitu. Jadi di tulis kayak gini biar semuanya ke panggil." Melengus-elus kepalaku sambil tersenyum.

"Bisa naik haji Bu?" Tanyaku untuk kesekian kalinya. Ibu menggangguk angguk.

"Aku mau aku mau." Celotehku bersemangat.

"Aku boleh ikut kan Bu? Bareng yaaa.." beranjak berdiri kemudian berjingkrak-jingkrak.

"Iya, tapi nanti Nong, kalau udah besar." Wajah cantiknya memperjelas bibrnya yang manis itu saat tersenyum. Teduh sekali wajahnya.

"Oh, kalau seumuran aku gak boleh ya Bu? Padahal aku pengen." Duduk lagi mendekti Ibu.

"Aku boleh liat krtasnys Bu?"

"Nong udah bisa baca?" katanya sambil menyodorkan beberapa kertas itu kepadaku.

"Udah dong Bu sedikit2. masih di ejah." Jawabku riang

Berderet nama ada di kertaas itu.

Aku amati dan kupelajari tulisannya.

Dengan ejaan terbata2 aku tetap semangat membacanya.

Dan di urutan kesekian diantara nama cucu-cucunya tercantum dengan tegas namaku. Fitriah Binti Ibad Abdurraahman.

Sejak saat itu, ketika mereka bertanya apa cita-citaku. Dengan polosnya aku menjawab,

"Aku mau naik haji"

Aksesoris pintu kakbah yang terpajang di dinding kamarku, cacatan shalawat haji yang kutempel di dekat ranjangku, souvenir Mekah yang aku kumpulkan di kamarku... Semoga cukup untuk menjadi bukti bahwa aku sangat rindu.

Aku terlalu sangat rindu..:')

Ibu... Sejak tujuh tahun yang lalu ibu pulang kepangkuan Ilahi. Kini mereka, nama-nama yang engkau tulis dahulu di kertas itu. Satu persatu nama-nama itu terpanggil Bu..

Aku yakin ibu bahagia mendengar ini. Allah memanggil mereka untuk menjadi tamuNya.

Dan aku yakin, suatu saat nanti, Allah akan memanggil aku, menjadi tamu berikutNya. :')

Bengkok, kelebihan dan istimewanya wanita

Aku wasiatkan kepada kalian agar berbaik-baik kepada kaum perempuan, sebab ia diciptakan dari tulang iga, sedangkan tulang iga yang paling bengkok adalah yang paling atas, oleh karena itu, jika kalian bermaksud membuatnya lurus dan tidak bengkok, niscaya patah lah ia, dan jika engkau membiarkannya begitu saja, niscaya ia akan terus menerus bengkok dan tidak pernah menjadi lurus, oleh karena itu, aku wasiatkan kepada kalian agar berbaik-baik kepada perempuan. (Hadits shahih muttafaqun ‘alaih)

“Tidakkah saat menyusui, posisi seorang ibu dalam keadaan ‘bengkok’ dan tidak tegak lurus?! Begitu pula saat ia mengenakan pakaian pada anaknya, tidakkah ia dalam posisi ‘bengkok’ dan tidak tegak lurus?!! Dan tidakkah saat ia mendekap anaknya, seorang ibu dalam keadaan ‘bengkok’ dan tidak tegak lurus?!!” demikian retorikaku kepadanya.


“Coba kamu renungkan, tidak ada satu pun kondisi atau posisi seorang ibu saat mengekspresikan rasa rindunya, atau kasih sayangnya, atau belas kasihnya, atau cintanya kepada anaknya kecuali ia dalam keadaan ‘bengkok’ dan tidak tegak lurus!!” pernyataanku mendikte.


Inilah kelebihan perempuan, dengan ‘bengkok’ inilah ia mampu mengekspresikan berbagai rasa sayang, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh lelaki secara sempurna”.

Dengarkan Pengalaman Mereka

Di Test Keikhlasan Dalam Bersedekah... .

Saat-saat awal di Tanah Suci adalah melaksanakan Arba'in di Madinah, di Masjid Nabawi. Saat itu setelah melaksanakan Sholat Lohor ( Zhuhur ) di Masjid Nabawi saya bermaksud kembali ke Maktab, setiba dilapangan depan masjid, seorang fakir mengikuti saya dengan berkata-kata : " Fisabilillah ", Maksudnya meminta sedekah.

Lapangan didepan masjid agak lenggang karena sholat telah usai agak lama.

Saya segera mengambil dompet mengambil uang real dikantong untuk diberikan kepada si fakir, proses itu hanya beberapa detik. Saat uang real itu akan saya serahkan, ternyata tidak ada seorangpun terlihat disisi saya.

Radius 10-20 meter terlihat lenggang.......

Tak mungkin si fakir itu bisa melintas dengan secepat itu dan pergi karena proses mengambil dompet dan mengeluarkan uang real itu hanya beberapa detik saja....

Dalam beberapa detik secepat apapun orang berlari pasti akan terlihat, Jadi......, pertanyaannya siapakah yang tadi berjalan disamping saya itu dan tiba-tiba lenyap ?


Dengarkan Cerita selanjutnya yuk :)


Ketika menikmati berzikir dengan Ka'bah dihadapan adalah sesuatu yang sangat membahagiakan, aliran manusia yang sedang Tawaf, beribadah dengan beragam cara, adalah pemandangan yang tak terlupakan.......

Tiba-tiba saja terbetik dihati pertanyaan : " Bagaimana caranya memohon yang baik di Masjidil Haram ini ke Allah SWT untuk mendapatkan rizqi-NYA....... "

Beberapa saat kemudian tiba-tiba seseorang duduk disamping saya dan kemudian mengajak bercakap-cakap.

Orang itu menyampaikan sebagai berikut : " Kalau saja orang-orang tahu dan memanfaatkan kesempatan ini dengan berdoa di Multazam melaksanakan Sholat Dhuha berturut-turut selama seminggu, Insya Allah akan dicukupkan rizqi-nya ".

Saya mengangguk-anguk tanda setuju dan mengerti arah pembicaraannya......

Begitu saya menengok untuk melihat wajah orang itu, ternyata telah raib begitu saja....

Saya tengak-tengok untuk memastikan raibnya si pemberi petunjuk. Masya Allah, siapa dia yang tiba-tiba saja menghilang ?......

Akhirnya saya melaksanakan petunjuknya, yaitu setiap hari selama seminggu melaksanakan Sholat Dhuha di Multazam ( Multazam adalah sudut-area diantara Hajar Aswad dengan pintu Ka'bah ). Alhamdulillah -----terbukti.


Jum'at, 14 Januari 2005 21:16

Kapanlagi.com - Musim haji telah tiba, setiap hamba yang telah menjalankan biasanya memiliki pengalaman spiritual yang berbeda. Abah Us-Us mengenang pengalaman uniknya waktu menunaikan haji beberapa tahun silam. Diantaranya pengalaman diingatkan sholat oleh penjaga hajar aswad. Diakui dulunya, sebelum naik haji, Abbah sering malas shalat. Namun saat beristirahat bersama beberapa artis di Tanah Suci, Abah didatangi askar (penjaga Hajar Aswad) yang menyuruh dia salat. Anehnya, cuma dia saja yang diperintahkan melaksanakan salah satu rukun Islam ini.

Tapi Abah Us-Us menunda-nunda. Askar itu juga tak berhenti mendesak. Bahkan, pria tak dikenal itu mengikutinya dari belakang. Akhirnya pelawak yang dua kali naik haji gratis itu salat diawasi askar. Setelah mendapatkan kedamaian saat bersalat, Us-Us buru-buru ingin menyampaikan terima kasih pada sang penjaga. Tapi, si askar sudah lenyap. Sejak itulah, Abah mengaku selalu berusaha untuk salat.

Pengalaman unik lainnya adalah saat ia sedang makan di sebuah restoran, banyak calon haji Indonesia mengerubutinya, mengajak bersalaman dan berfoto. Kerumunan itu ternyata menarik perhatian seorang berkulit hitam. Pria tinggi besar itu ikut antre berfoto dengan anggota grup D` Bodors itu. Setelah berdekatan, gantian pelawak yang terkenal dengan peniti supergede ini yang terkejut. "Ini kan Olajuwon (Hakeem Olajuwon, bintang Liga Basket Amerika Serikat)," kata dia tertawa lepas. (stv/dar)


Rabu, 19 Oktober 2011

Ku Tulis ini Untukmu

Tuhan kirim kamu untukku lewat episode yang telah Allah persiapkan untukku.

'Tee', itu sebutan untukmu dariku.
Kamu tahu?
Terkadang aku terlalu fokus dengan apa yang aku lihat dan aku rasa.
Terkadang satu titik itu yang membuat aku jadi merasa sangat merana.
Berhari-hari sedih, galau, resah.
Aku terlalu bodoh menyikapinya.

Dan waktupun menjawab, aku punya bahagia yang luar biasa, orang-orang hebat disekitarku,
orang-orang yang empati terhadapku, orang-orang yang menyayangi aku.

Mereka...

Bagaimana mungkin sebelumnya aku tidak menyadari mereka ada disekelilingku.
Sudah kubilang, mungkin aku terlalu fokus dengan apa yang aku lihat dan aku rasa, hingga menutup semua di luar itu.

Kamu?
Kamu orang baik yang kuat menopahku.
Menemani aku yang benar-benar sangat jatuh.
Kamu?
Kamu sabar disampingku ketika aku mulai lunglai.
Allah kirim kamu untuk episode yang tidak akan pernah aku lupa

Kali ini, aku benar-benar rindu omelanmu,
rindu cara bicaramu, rindu cara tertawamu. Rindu semua cara yang kamu punya..


Tee, untuk kesekian kalinya di dalam hati ini.
Aku SADAR, Kamu seseorang yang sangat berharga bagiku..






Semoga Allah senantiasa menjagamu..
walau cerita kita selanjutnya mungkin akan sangat berbeda.
Aku akan selalu sayang kamu dalam diamku, dalam senyum tipisku dan dalam doaku.


Aku harus siap jika Tuhan berkehendak memintaku untuk mengembalikan kamu kepadaNYA
Walau mungkin akan tidak terlihat dan berbeda, kamu sudah menapaki jejak-jejak di hati ini yang tidak mungkin bisa hilang.


Kamu..
Aku sayang kamu!

Senin, 17 Oktober 2011

Dalam Diam

Aku akan menyayangi mereka dalam diamku.

Walau terkadang cemburu itu datang. Tapi tenanglah, aku lebih pintar dari cemburuku. :D

Mata memang tidak bisa di ajak berbohong, apalagi air mata..

Karena, ada 1000 bahasa di dalamnya, ada 1000 makna di dalamnya.

Itu yang membuat lisan tak berkutik untuk berbicara, karena air mata mulai menyampaikan bahasanya.

Air mata tidak akan turun jika bukan karena orang yang dicintai dan disayangi.

Selasa, 11 Oktober 2011

Karena hujan senantiasa mengajarkan akan arti cinta dan kehidupan :)

Hujan Tajammu

Ini sudah terlanjur mencintaimu

Payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,

Air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,

Aspal yang gemeletuk di bawah sepatu

Arloji yang buram berair kacamata,

Dua tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan

Deras dinginmu

Sembilu hujanmu

(sapardi Djoko Darmono)


Aku suka hujan, entah sejak kapan.

Karena bagiku hujan senantiasa mengajarkan akan arti cinta dan kehidupan :)

Sadar enggak sadar, Bisa dibilang, manusia keliatan banget serakahnya. Giiran dikasih cerah, malah pengen ujan lantaran cerahnya itu maksi banget, sampe bikin gerah atau bikin rungsing pengennya marah-marah.

Giliran ujan, bawaannya geluuuuuuuuh mulu. Entah mungkin karena acara gagal karena ujan, jemuran yang enngak kering-kering, halaman yang selalu becek terus, dan embel-embel yang lain.

Kalau kata aku ni yaaa. Ya nikmatin aja.

Panasnya, ujannya. Ada masanya kali yaaaa.

Kalau jalanin prosesnya beres, insyaAllah deh tuh indaaaaaaah banget rasanya.


Kamu tau apa yang bikin aku suka sama hujan?

Hujan adalah sesuatu yang istimewa buatku.

"Do'a tidak bertolak dari dua waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun." (HR.Al-Hikmah, 2534, di shahihkan Al-bantani di shahihkan Al-Jami', 3079).


Maka berdo'alah ketika hujan, buang jauh-jauh ragumu. :)



Sabtu, 08 Oktober 2011

Seni Kematian

Ini kisah tentang Ustman Bin Affan yang meninggal ketika para pemberontak berhasil memasuji rumahna dan membunuh Ustman saat sedang membaca Al-qur'an. Dan bagaimana seni kematian yang akan menjemput kita
Ini kisah tentang Ali Bin Abi Thalib yang meninggal karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam(pembangkang) saat mengimami salat subuh di masjid Kufah. Dan bagaimanakah seni kematian kita nantinya?
Ini kisah tentang Umar bin Khattab yang dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Dan saat seperti apakah kita ketika kematian menjemput?
Ada banyak cita-cita.
Maka akan aku tulis sekarang tentang cita-cita itu.
Aku ingin menjadi wanita tangguh yang bisa menjaga kehormatan suamiku nanti.
Aku ingin menjadi wanita paling perhatian untuk anak-anakku kelak.

Ustman Bin Affan

Ustman BinAffan mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

Hasil Sidang

Inilah detik-detik yang mungkin menegangkan bagi mereka.
Hasil yang di tunggu-tunggu.
Sebuah hasil dari proses panjang. Sangat panjang..

Penentuan lulus atau tidaknya. Mungkin akan sangat mengharukan.
Berharga untuk rumitnya proses panjang yang tidak selamanya mudah atau sulit.

Tertulis A kah di sana?
B? atau bahkan C?

Hasil akhir dari sebuah proses panjang.



Dan ini ekspresi bebrapa dari mereka yang berhasil saya abadikan.....

Kamis, 06 Oktober 2011

Edisi Sabar

“Ketahuilah olehmu! Bahwasannya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” (HR. At Tirmidzi, dari shahabat Ibnu ‘Abbas ra).



“…..…dan bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46).



"Dari Abu Sa’id Al Khudryi ra. Bahwasanya orang-orang Anshar minta kepada Rasulullah saw., lalu beliau memberi kepada mereka. Kemudian mereka minta kepada beliau, lalu beliau memberi mereka sehingga habislah apa yang ada di sisi beliau. Lalu beliau bersabda : "Di tempatku, tidak ada harta, aku tidak akan menyimpannya terhadapmu. Barangsiapa menjaga diri, maka Allah menjaganya. Barangsiapa yang memohon kaya kepada Allah, maka Allah menjadikannya ia kaya, dan barang siapa yang mensabarkan diri maka Allah akan memberinya kesabaran. Tidaklah seseorang dikaruniai pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran."

(HR: Bukhari).



Selain Allah memberikan ganjaran yang lebih baik dari amalannya kepada orang yang sabar, Allah juga memberikan ampunan kepada mereka. Sebagaimana tertulis dalam firman-Nya : ”kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar”. (Hud: 11).



Dari Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah SWT telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).



Anugerah yang lebih besar bagi orang-orang yang sabar adalah berhak mendapatkan martabat yang tinggi dalam Surga. Allah SWT berfirman : “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. (Al Furqaan: 75).



Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10).

Senin, 03 Oktober 2011

Mereka :)

Ini cerita tentang mereka. Orang-orang yang gue sayaaaaaaang...
Gue gak tau gimana jadinya kalau mereka gak ada buat gue.
Yang jelas gue sayang kalian semua :)

gue kenalin satu-satu yaaa..

Nurul Shofwah (wawah)

Ini temen deket gue. baeeeek banget dia. Orangnya kritis..
Walaupun kadang-kadang nyebelin juga sih. hahaha peace ^^V
Diem-diem gue sayang dia.. Tanpa gue ngaku gue sayang lo. Gue tetep sayang lo. :)
Semoga Tetep begitu yaa. :D

Qurratul Aini (Quri)

Nah loh, Ini dia Qury panggilannya, Gue biasa manggil dia quyquy.
Anaknya polos, ngajinya pinter. Kadang-kadang kayak anak kecil. Hahaaha peace.
Gue sayang lo Quyquy.. Hihi

Silvi M.R (Silvi)

Ini dia Silvi. Silvi salah satu temen gue dari SMP. Kita satu SMP, satu SMA, satu Kuliah.
Satu jurusan dan satu kelas pula, Jodoh dah kita yaaaa, hehe
Sivi itu humoris anaknya. Doyan bgt bikin orang ngakak, walaupun kadang responnya jadi "Apa sil siiiiil?" Hahahha unik banget.
Gue udah kenal deket sama ibunya, keluarga gue juga udah kenal deket sama Silvi.
Kedua keluarga udah deket, Lantaran dulu kita pernah buat keputusan ngekost di Tangerang pinggiran Jakarta. Sempet rapat-rapat kedua keluarga gitu deh, hehehe gak bakal lupa sama yang satu itu.
Gue sayang lo sil.

Ana Amalia (Ana)

Ana itu orangnya lucu. Kadang kalau gue lagi mandang dia, tautau gue nyengar-nyengir sendiri. Dan dianya juga ikutan nyengir. Nyengir bareng dah kita. Hahaha
Aku sayang kamu ana. Ana Uhibbu Ana, lho? haha


Indah Susanti (Indah)

Indah itu anaknya dewasa, Gue sayang dia.
Kadang suka keras kepala, tapi dia baik, Gue sayang dia :)


Dea


Dea itu temen deket gue di LDK. Anaknya ngehibur banget buat gue.
Kalau liat dia tuh yaaa, bawaannya pengen nyubit mulu.
Abisnya lucu sih, hehe
Demen banget gue kalau ngulah dia. Hehe Peace ^^V


Reisya M.D (Echa)

Echa ini temen deket gue dari zamannya SD.
Kita sahabatan udah lama banget :D
Yang panling berkesan itu.. Gimana serunya kita surat-suratan tiap hari.
HAhaha lucu deh dulu.
Padahal satu kelas tapi surat-suratan.
Ini misi kita dalam ngobrol bareng.
Semua rahasia kita masing-mansing di tulis di surat.
Beneran deh itu surat numpuk baget, Gimana gak coba, sekali nulis surat berlembar-lembar. hihi
Gue ngakak ngakak baca itu surat. Mengenang masa kecil yang serunya Subhanallah banget deh :D

Fifi masih sayang echa walau mungkin gak keliatan. Tapi perasaan dulu masih ada.
Walau cerita kita masing-masing udah beda, :D

Gue masih inget tentang bintang kita. Bintang kejora kita. Bintang yang kita kasih nama dengan sebutan "Refi" singkatan dari (Reisya dan Fifi).
Yang tiap malem waktu itu kita tengok di depan rumah masing-masing kalau udah waktunya malem dateng.
So sweeeeeet hahahaha :D


Chintya Dennisa(Chintya)


Chintya itu anaknya manis, tapi dia juga kadang galak sih sama gue. Tapi kadang itu yang bikin gue suka,Hahaha
Bahasanya yang kadang ngomong pake bahasa Sunda bikin gue cuma bisa denger doang lantaran kagak nyaho. hehe
Fitri sayang Chintya tauuu. Hayooo tau gak? ;P

Ok, itu list orang-orang terdekaet gue.
Banyak yang gue sayang..
Gak bisa gue tulis di sini semuanya,
Dan merekalah orang-orang yang terpilih yang fotonya gue pajang hahah :D

diaa

Sengaja dee buka pintu itu,
dee cuma mau liat kaka lagi apa.
Dee yakin kaka lagi tidur.
Pas dee buka pintunya pelan-pelan kaka tidur di samping pintu dengan pose khas tidur kaka yang dee selalu liat dulu.
Dee mau liat wajah kaka yg lagi tidur pulas itu. Kaka tau? ada yang bilang, kecantikan wajah alami bisa di liat ketika sedang tidur. Dan .. kaka cantik :) Seperti yang pernah dee bilang dulu. Dee panggil kaka dengan sebutan 'Teteh cantik'.
Kaka masih inget? Pas zamannya dee PDKT dengan kaka
Dan kaka sebut aku dengan sebutan 'adek manis'. :D
Aku kangen dengan wajah teduh kaka.
Sebenernya pengen bgt sering liat lebih deket kayak gini.
Tanpa harus aku memalingkan wajah. Tanpa harus aku berpura-pura melihat yg lain. Tanpa harus mencuri-curi melihatmu. Pintu perlahan dee tutup sambil memandang wajahmu ka. Selamat Tidur kakakku sayang..
Baik-baik yaaa :)